Tasikmalaya, TZ – Dalam upaya meminimalisir kecurangan-kecurangan yang kerap terjadi dan sebagai bentuk upaya mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 secara serentak di beberapa daerah yang ada di Jawa Barat, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat gandeng Gerakan Pramuka Kwarda Jabar untuk menjadi Relawan pengawas partisipatif dalam perhelatan pesta rakyat 5 tahunan tersebut.
Kota Tasikmalaya termasuk salah satu daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017, dalam acara Launching Gerakan 1000 Relawan, Sabtu (22/10/2016) di Gedung Serbaguna Balekota Tasikmalaya, sebanyak 1120 anggota pramuka penegak dan pandega se-Kota Tasikmalaya di siapkan untuk mengawal selama perjalanan pilkada 2017 berlangsung.
Atas nama pemerintahan Kota Tasikmalaya, Sekretaris Daerah H. Idi S Hidayat dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi dengan adanya MoU antara Bawaslu dan Pramuka Jabar, karena menurutnya anggota pramuka dapat menjaga netralitas dan juga komitment sebagai organisasi pendidikan yang independent “baru Kwarda Jabar dan Kwarcab Kota Tasikmalaya mengadakan kerja sama seperti ini. Oleh karena itu diharapkan pramuka yang independent dan dengan tulus ikhlas mengabdikan dirinya. Agar nanti dalam pelaksanaannya bisa membantu dan juga bisa hadir ditengah-tengah masyarakat, kehadiran pramuka di pilkada 2017 harus bisa memberikan warna yang berbeda dan dapat meningkatkan pemilih”paparnya.
Ketua Panwaslu Kota Tasikmalaya Edde Supriadi, S.Ip saat di wawancara tasikzone.com seusai acara menjelaskan ini sebagai bentuk tindak lanjut dari Bawaslu jabar yang telah bekerjasama dengan Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat dan khusus di Kota Tasikmalaya kita bekerjasama dengan Kwarcab dan di siapkan 1120 anggota pramuka se-Kota Tasikmalaya untuk ikut mengawal pilkada “kenapa memilih pramuka untuk relawan pengawas pemilu ? Yang pertama Sumber Daya Manusianya mumpuni, yang kedua anggota pramuka itu mandiri dan tidak sulit untuk diarahkan. Selain itu netralitas pramuka masih di jungjung tinggi”jelasnya.
Ditempat yang sama Ketua Harian Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Kak Baim Setiawan, M.Si mengatakan pramuka harus bisa tampil di segala arah termasuk di lini politik, karena menurut dia anggota pramuka merupakan bibit cikal bakal pemimpin dimasa depan “Tentunya pramuka harus melakukan pembelajaran politik sejak dini. Pramuka calon pemimpin masa yang akan datang jadi harus di berikan pendidikan politik termasuk pengawasan pemilu. Dengan terjun langsung maka mereka akan paham”kata pria yang kerap tampil dengan iket sundanya itu.
Walaupun gerakan pramuka bersifat independent, lanjut Kak Baim akan tetapi dalam konteks perorangannya mempunyai hak yang sama dalam berpolitik, siapapun itu organisasinya “kita mengajak mensosialisasikan pilkada, jangan sampai disuatu daerah masyarakatnya ada yang tidak tahu. Pramuka harus selalu siap ketika di butuhkan kapan saja dan dimana saja. Kwarda Jabar juga menjadi Kwarda pertama yang melakukan MoU dalam pengawasan pilkada”tandasnya. (doel)